Meraih Berkah Ramadhan
Thursday, September 10, 2009
Add Comment
Judul: Meraih Berkah Ramadhan
Penerbit: Pustaka Pesantren
Penulis: HM. Madchan Anies
Cet. : I, Agustus 2009
Tebal: xii + 430 hlm
Harga : Rp 47.500,-
Sebuah Hadits Nabi menjadi Peringatan bagi kita semua:
“Celakalah orang yang mendapatkan bulan Ramadhan, tetapi tidak menerima pengampunan dari Allah. Jika tidak mendapatkan pengampunan (pada bulan itu), lalu kapan lagi?!” (HR. Imam Ibnu Majah dari sahabat Anas/At Targhieb Wattarhieb, II, hlm. 99)
HM. Madchan Anies, penulis buku ini, memberikan perumpamaan yang sangat indah: “Bila di sebuah lapangan luas disebarkan emas dan mutu manikam, kemudian diumumkan kepada masyarakat ramai bahwa lapangan tersebut penuh dengan emas dan mutu manikam, dan semua yang berminat boleh mengambil sepuas-puasnya tetapi hanya dalam tempo lima menit, apa yang akan terjadi? Semua orang yang mengerti nilai emas dan mutu manikam pasti berlomba memungutinya. Dan tentu saja sangat besar pengharapan mereka agar waktunya diperpanjang sampai sore hari. Akan tetapi, orang-orang yang tidak mengerti nilai emas dan mutu manikam tentu hanya akan menonton orang banyak yang berduyun-duyun dan berebut emas itu. Begitulah tamsil kemuliaan bulan Ramadhan dan sikap umat Islam menghadapinya.”
Buku ini berisi percik-percik ilmu yang dapat menuntun siapa saja menemukan berkah Ramadhan. Sebuah hadits akan dihadirkan, kemudian dikupas dengan ringkas dan ringan tanpa meninggalkan dalil dan hujjah yang diperlukan, baik dari Al-Qur’an, hadits nabi yang lain, atsar sahabat, maupun dari kitab-kitab klasik (kitab kuning). Semula, buku ini memang dirancang menjadi semacam panduan ceramah para da’i Ramadhan. Meskipun demikian, seseorang dapat pula menikmatinya sebagai bahan bacaan menjelang berbuka. Toh, buku ini cukup ringan, bahasanya akrab, renungannya empuk, dan disajikan sedemikian rupa sehingga setiap tema dapat dibaca dan diselesaikan dalam sekali duduk.
Penerbit: Pustaka Pesantren
Penulis: HM. Madchan Anies
Cet. : I, Agustus 2009
Tebal: xii + 430 hlm
Harga : Rp 47.500,-
Sebuah Hadits Nabi menjadi Peringatan bagi kita semua:
“Celakalah orang yang mendapatkan bulan Ramadhan, tetapi tidak menerima pengampunan dari Allah. Jika tidak mendapatkan pengampunan (pada bulan itu), lalu kapan lagi?!” (HR. Imam Ibnu Majah dari sahabat Anas/At Targhieb Wattarhieb, II, hlm. 99)
HM. Madchan Anies, penulis buku ini, memberikan perumpamaan yang sangat indah: “Bila di sebuah lapangan luas disebarkan emas dan mutu manikam, kemudian diumumkan kepada masyarakat ramai bahwa lapangan tersebut penuh dengan emas dan mutu manikam, dan semua yang berminat boleh mengambil sepuas-puasnya tetapi hanya dalam tempo lima menit, apa yang akan terjadi? Semua orang yang mengerti nilai emas dan mutu manikam pasti berlomba memungutinya. Dan tentu saja sangat besar pengharapan mereka agar waktunya diperpanjang sampai sore hari. Akan tetapi, orang-orang yang tidak mengerti nilai emas dan mutu manikam tentu hanya akan menonton orang banyak yang berduyun-duyun dan berebut emas itu. Begitulah tamsil kemuliaan bulan Ramadhan dan sikap umat Islam menghadapinya.”
Buku ini berisi percik-percik ilmu yang dapat menuntun siapa saja menemukan berkah Ramadhan. Sebuah hadits akan dihadirkan, kemudian dikupas dengan ringkas dan ringan tanpa meninggalkan dalil dan hujjah yang diperlukan, baik dari Al-Qur’an, hadits nabi yang lain, atsar sahabat, maupun dari kitab-kitab klasik (kitab kuning). Semula, buku ini memang dirancang menjadi semacam panduan ceramah para da’i Ramadhan. Meskipun demikian, seseorang dapat pula menikmatinya sebagai bahan bacaan menjelang berbuka. Toh, buku ini cukup ringan, bahasanya akrab, renungannya empuk, dan disajikan sedemikian rupa sehingga setiap tema dapat dibaca dan diselesaikan dalam sekali duduk.
0 Response to "Meraih Berkah Ramadhan"
Post a Comment
Ketentuan berkomentar :
- Dilarang menautkan link aktif maupun mempastekan link mati, karena komentar yang disertai promosi URL tidak akan pernah tampilkan
- Dilarang berkomentar yang Di Luar Topik (OOT), promosi, dan komentar-komentar yang anda tidak suka jika hal itu terjadi di blog anda sendiri, karena komentar seperti itu tidak akan pernah ditampilkan